فَٱسْتَجَبْنَا لَهُۥ فَكَشَفْنَا مَا بِهِۦ مِن ضُرٍّ ۖ وَءَاتَيْنٰهُ أَهْلَهُۥ وَمِثْلَهُم مَّعَهُمْ رَحْمَةً مِّنْ عِندِنَا وَذِكْرَىٰ لِلْعٰبِدِينَ
فَاسْتَجَبْنَا لَهٗ فَكَشَفْنَا مَا بِهٖ مِنْ ضُرٍّ وَّاٰتَيْنٰهُ اَهْلَهٗ وَمِثْلَهُمْ مَّعَهُمْ رَحْمَةً مِّنْ عِنْدِنَا وَذِكْرٰى لِلْعٰبِدِيْنَ ۚ
fastajabnā lahụ fa kasyafnā mā bihī min ḍurriw wa ātaināhu ahlahụ wa miṡlahum ma'ahum raḥmatam min 'indinā wa żikrā lil-'ābidīn
Maka Kamipun memperkenankan seruannya itu, lalu Kami lenyapkan penyakit yang ada padanya dan Kami kembalikan keluarganya kepadanya, dan Kami lipat gandakan bilangan mereka, sebagai suatu rahmat dari sisi Kami dan untuk menjadi peringatan bagi semua yang menyembah Allah.
So We responded to him and removed what afflicted him of adversity. And We gave him [back] his family and the like thereof with them as mercy from Us and a reminder for the worshippers [of Allah].
فَٱسْتَجَبْنَا
فَاسۡتَجَبۡنَا
maka Kami perkenankan
So We responded
لَهُۥ
لَهٗ
kepadanya (do'anya)
to him
فَكَشَفْنَا
فَكَشَفۡنَا
lalu Kami hilangkan
and We removed
مَا
مَا
apa yang ada
what
بِهِۦ
بِهٖ
padanya
(was) on him
مِن
مِنۡ
dari
of
ضُرٍّۢ ۖ
ضُرٍّ
bencana/penyakit
(the) adversity
وَءَاتَيْنَـٰهُ
وَّاٰتَيۡنٰهُ
dan Kami berikan kepadanya
And We gave him
أَهْلَهُۥ
اَهۡلَهٗ
keluarganya
his family
وَمِثْلَهُم
و مِثۡلَهُمۡ
dan serupa/sebanyak itu
and (the) like thereof
مَّعَهُمْ
مَّعَهُمۡ
beserta mereka
with them
رَحْمَةًۭ
رَحۡمَةً
rahmat
(as) Mercy
مِّنْ
مِّنۡ
dari
from Ourselves
عِندِنَا
عِنۡدِنَا
sisi Kami
from Ourselves
وَذِكْرَىٰ
وَذِكۡرٰى
dan peringatan
and a reminder
لِلْعَـٰبِدِينَ
لِلۡعٰبِدِيۡنَ
bagi orang-orang yang beribadat
for the worshippers
٨٤
٨٤
(84)
(84)
Tafsir al-Jalalayn
Tafsir Ayat 84
(Maka Kami pun memperkenankan seruannya) doanya (lalu Kami lenyapkan penyakit yang ada padanya dan Kami kembalikan keluarganya kepadanya) yakni semua anak-anaknya baik yang laki-laki maupun yang perempuan, dengan cara menghidupkan mereka kembali. Jumlah anaknya ada tiga atau tujuh orang (dan Kami lipat gandakan bilangan mereka) bilangan anak-anaknya yang dilahirkan dari istrinya dan istrinya pun dimudakan-Nya. Nabi Ayub mempunyai dua buah lumbung; yang satu untuk tempat gandum dan yang satu lagi untuk tempat jewawut. Kemudian Allah mengirimkan dua kelompok awan; yang satu menurunkan hujan emas pada lumbung tempat gandum dan yang satunya lagi menurunkan hujan perak pada lumbung tempat jewawut, sehingga kedua lumbung itu penuh dengan emas dan perak (sebagai suatu rahmat) lafal Rahmatan ini menjadi Maf'ul Lah (dari sisi Kami) lafal Min 'Indinaa ini berkedudukan menjadi kata sifat (dan untuk menjadi peringatan bagi semua yang menyembah Allah) supaya mereka bersabar, yang karenanya mereka akan mendapatkan pahala.