أَلَمْ يَعْلَمُوٓا۟ أَنَّ ٱللَّهَ يَعْلَمُ سِرَّهُمْ وَنَجْوَىٰهُمْ وَأَنَّ ٱللَّهَ عَلّٰمُ ٱلْغُيُوبِ
اَلَمْ يَعْلَمُوْٓا اَنَّ اللّٰهَ يَعْلَمُ سِرَّهُمْ وَنَجْوٰىهُمْ وَاَنَّ اللّٰهَ عَلَّامُ الْغُيُوْبِ
a lam ya'lamū annallāha ya'lamu sirrahum wa najwāhum wa annallāha 'allāmul-guyụb
Tidaklah mereka tahu bahwasanya Allah mengetahui rahasia dan bisikan mereka, dan bahwasanya Allah amat mengetahui segala yang ghaib.
Did they not know that Allah knows their secrets and their private conversations and that Allah is the Knower of the unseen?
أَلَمْ
اَلَمۡ
tidakkah
Do not
يَعْلَمُوٓا۟
يَعۡلَمُوۡۤا
mereka mengetahui
they know
أَنَّ
اَنَّ
bahwa sesungguhnya
that
ٱللَّهَ
اللّٰهَ
Allah
Allah
يَعْلَمُ
يَعۡلَمُ
Dia mengetahui
knows
سِرَّهُمْ
سِرَّهُمۡ
rahasia mereka
their secret
وَنَجْوَىٰهُمْ
وَنَجۡوٰٮهُمۡ
dan bisikan mereka
and their secret conversation
وَأَنَّ
وَاَنَّ
dan bahwa sesungguhnya
and that
ٱللَّهَ
اللّٰهَ
Allah
Allah
عَلَّـٰمُ
عَلَّامُ
amat mengetahui
(is) All-Knower
ٱلْغُيُوبِ
الۡغُيُوۡبِ ۚ
segala yang gaib
(of) the unseen
٧٨
٧٨
(78)
(78)
Tafsir al-Jalalayn
Tafsir Ayat 78
(Tidakkah mereka tahu) orang-orang munafik itu (bahwasanya Allah mengetahui rahasia mereka) apa-apa yang mereka simpan di dalam diri mereka (dan bisikan mereka) yakni apa-apa yang mereka bisikkan di antara sesama mereka (dan bahwasanya Allah amat mengetahui segala yang gaib) yang dimaksud dengan gaib ialah segala sesuatu yang tidak terlihat oleh mata. Ketika ayat mengenai sedekah ini diturunkan, ada seorang lelaki datang dengan membawa sedekah yang banyak sekali, lalu orang-orang munafik itu mengatakan, "Dia hanya ingin pamer saja." Datang pula seorang lelaki lain seraya membawa sedekah satu sha', maka orang-orang munafik itu mengatakan pula, "Sesungguhnya Allah Maha Kaya dari sedekahnya orang ini", maka pada saat itu juga turunlah firman- Nya berikut ini, yaitu: