مَنْ عَمِلَ صٰلِحًا مِّن ذَكَرٍ أَوْ أُنثَىٰ وَهُوَ مُؤْمِنٌ فَلَنُحْيِيَنَّهُۥ حَيَوٰةً طَيِّبَةً ۖ وَلَنَجْزِيَنَّهُمْ أَجْرَهُم بِأَحْسَنِ مَا كَانُوا۟ يَعْمَلُونَ
مَنْ عَمِلَ صَالِحًا مِّنْ ذَكَرٍ اَوْ اُنْثٰى وَهُوَ مُؤْمِنٌ فَلَنُحْيِيَنَّهٗ حَيٰوةً طَيِّبَةًۚ وَلَنَجْزِيَنَّهُمْ اَجْرَهُمْ بِاَحْسَنِ مَا كَانُوْا يَعْمَلُوْنَ
man 'amila ṣāliḥam min żakarin au unṡā wa huwa mu`minun fa lanuḥyiyannahụ ḥayātan ṭayyibah, wa lanajziyannahum ajrahum bi`aḥsani mā kānụ ya'malụn
Barangsiapa yang mengerjakan amal saleh, baik laki-laki maupun perempuan dalam keadaan beriman, maka sesungguhnya akan Kami berikan kepadanya kehidupan yang baik dan sesungguhnya akan Kami beri balasan kepada mereka dengan pahala yang lebih baik dari apa yang telah mereka kerjakan.
Whoever does righteousness, whether male or female, while he is a believer - We will surely cause him to live a good life, and We will surely give them their reward [in the Hereafter] according to the best of what they used to do.
مَنْ
مَنۡ
barang siapa
Whoever
عَمِلَ
عَمِلَ
mengerjakan
does
صَـٰلِحًۭا
صَالِحًـا
kebajikan/saleh
righteous deeds
مِّن
مِّنۡ
dari
whether
ذَكَرٍ
ذَكَرٍ
laki-laki
male
أَوْ
اَوۡ
atau
or
أُنثَىٰ
اُنۡثٰى
perempuan
female
وَهُوَ
وَهُوَ
dan dia
while he
مُؤْمِنٌۭ
مُؤۡمِنٌ
orang yang beriman
(is) a believer
فَلَنُحْيِيَنَّهُۥ
فَلَـنُحۡيِيَنَّهٗ
maka sungguh Kami akan menghidupkan dia
then surely We will give him life
حَيَوٰةًۭ
حَيٰوةً
penghidupan
a life
طَيِّبَةًۭ ۖ
طَيِّبَةً ۚ
yang baik
good
وَلَنَجْزِيَنَّهُمْ
وَلَـنَجۡزِيَـنَّهُمۡ
dan sungguh Kami akan memberi balasan mereka
and We will pay them
أَجْرَهُم
اَجۡرَهُمۡ
pahala mereka
their reward
بِأَحْسَنِ
بِاَحۡسَنِ
dengan yang lebih baik
to (the) best
مَا
مَا
apa
of what
كَانُوا۟
كَانُوۡا
adalah mereka
they used (to)
يَعْمَلُونَ
يَعۡمَلُوۡنَ
mereka kerjakan
do
٩٧
٩٧
(97)
(97)
Tafsir al-Jalalayn
Tafsir Ayat 97
(Barang siapa yang mengerjakan amal saleh baik laki-laki maupun perempuan dalam keadaan beriman, maka sesungguhnya akan Kami berikan kepadanya kehidupan yang baik) menurut suatu pendapat dikatakan bahwa yang dimaksud adalah kehidupan di surga. Menurut pendapat yang lain dikatakan adalah kehidupan dunia, yaitu dengan mendapatkan rasa qana`ah atau menerima apa adanya atau ia mendapatkan rezeki yang halal (dan sesungguhnya akan Kami beri balasan kepada mereka dengan pahala yang lebih baik dari apa yang telah mereka kerjakan).