وَإِذَا مَسَّ ٱلْإِنسٰنَ ٱلضُّرُّ دَعَانَا لِجَنۢبِهِۦٓ أَوْ قَاعِدًا أَوْ قَآئِمًا فَلَمَّا كَشَفْنَا عَنْهُ ضُرَّهُۥ مَرَّ كَأَن لَّمْ يَدْعُنَآ إِلَىٰ ضُرٍّ مَّسَّهُۥ ۚ كَذٰلِكَ زُيِّنَ لِلْمُسْرِفِينَ مَا كَانُوا۟ يَعْمَلُونَ
وَاِذَا مَسَّ الْاِنْسَانَ الضُّرُّ دَعَانَا لِجَنْۢبِهٖٓ اَوْ قَاعِدًا اَوْ قَاۤىِٕمًا ۚفَلَمَّا كَشَفْنَا عَنْهُ ضُرَّهٗ مَرَّ كَاَنْ لَّمْ يَدْعُنَآ اِلٰى ضُرٍّ مَّسَّهٗۗ كَذٰلِكَ زُيِّنَ لِلْمُسْرِفِيْنَ مَا كَانُوْا يَعْمَلُوْنَ
wa iżā massal-insānaḍ-ḍurru da'ānā lijambihī au qā'idan au qā`imā, fa lammā kasyafnā 'an-hu ḍurrahụ marra ka`al lam yad'unā ilā ḍurrim massah, każālika zuyyina lil-musrifīna mā kānụ ya'malụn
Dan apabila manusia ditimpa bahaya dia berdoa kepada Kami dalam keadaan berbaring, duduk atau berdiri, tetapi setelah Kami hilangkan bahaya itu daripadanya, dia (kembali) melalui (jalannya yang sesat), seolah-olah dia tidak pernah berdoa kepada Kami untuk (menghilangkan) bahaya yang telah menimpanya. Begitulah orang-orang yang melampaui batas itu memandang baik apa yang selalu mereka kerjakan.
And when affliction touches man, he calls upon Us, whether lying on his side or sitting or standing; but when We remove from him his affliction, he continues [in disobedience] as if he had never called upon Us to [remove] an affliction that touched him. Thus is made pleasing to the transgressors that which they have been doing
وَإِذَا
وَاِذَا
dan apabila
And when
مَسَّ
مَسَّ
menimpa
touches
ٱلْإِنسَـٰنَ
الۡاِنۡسَانَ
manusia
the man
ٱلضُّرُّ
الضُّرُّ
bahaya
the affliction
دَعَانَا
دَعَانَا
dia berdoa kepada Kami
he calls Us
لِجَنۢبِهِۦٓ
لِجَنۡۢبِهٖۤ
dalam keadaan berbaring
(lying) on his side
أَوْ
اَوۡ
atau
or
قَاعِدًا
قَاعِدًا
duduk
sitting
أَوْ
اَوۡ
atau
or
قَآئِمًۭا
قَآٮِٕمًا ۚ
berdiri
standing
فَلَمَّا
فَلَمَّا
maka setelah
But when
كَشَفْنَا
كَشَفۡنَا
Kami hilangkan
We remove
عَنْهُ
عَنۡهُ
dari padanya
from him
ضُرَّهُۥ
ضُرَّهٗ
bahayanya
his affliction
مَرَّ
مَرَّ
dia melewati
he passes on
كَأَن
كَاَنۡ
seakan-akan
as if he
لَّمْ
لَّمۡ
tidak
(had) not
يَدْعُنَآ
يَدۡعُنَاۤ
dia berdoa kepada Kami
called Us
إِلَىٰ
اِلٰى
kepada/untuk
for
ضُرٍّۢ
ضُرٍّ
bahaya
(the) affliction
مَّسَّهُۥ ۚ
مَّسَّهٗؕ
menimpanya/menyentuhnya
(that) touched him
كَذَٰلِكَ
كَذٰلِكَ
seperti demikianlah
Thus
زُيِّنَ
زُيِّنَ
memandang baik
(it) is made fair seeming
لِلْمُسْرِفِينَ
لِلۡمُسۡرِفِيۡنَ
bagi orang-orang yang melampaui batas
to the extravagant
مَا
مَا
apa
what
كَانُوا۟
كَانُوۡا
adalah mereka
they used (to)
يَعْمَلُونَ
يَعۡمَلُوۡنَ
mereka kerjakan
do
١٢
١٢
(12)
(12)
Tafsir al-Jalalayn
Tafsir Ayat 12
(Dan apabila manusia ditimpa) yang dimaksud adalah orang kafir (bahaya) berupa penyakit dan kefakiran (dia berdoa kepada Kami dalam keadaan berbaring) membaringkan diri (atau duduk, atau berdiri) artinya dalam semua keadaan (tetapi setelah Kami hilangkan bahaya itu daripadanya dia kembali) kepada kekafirannya (seolah-olah) lafal ka-an berasal dari ka-anna yang ditakhfifkan sedangkan isimnya tidak disebutkan. Lengkapnya ka-annahu, artinya seolah-olah dia (tidak pernah berdoa kepada Kami untuk menghilangkan bahaya yang telah menimpanya. Begitulah) sifat orang kafir, yaitu berdoa di kala tertimpa bahaya dan berpaling di kala hidup sejahtera (orang-orang yang melampaui batas itu memandang baik) yang dimaksud adalah orang-orang musyrik (apa yang selalu mereka kerjakan).