قَدْ جَآءَكُم بَصَآئِرُ مِن رَّبِّكُمْ ۖ فَمَنْ أَبْصَرَ فَلِنَفْسِهِۦ ۖ وَمَنْ عَمِىَ فَعَلَيْهَا ۚ وَمَآ أَنَا۠ عَلَيْكُم بِحَفِيظٍ
قَدْ جَاۤءَكُمْ بَصَاۤىِٕرُ مِنْ رَّبِّكُمْۚ فَمَنْ اَبْصَرَ فَلِنَفْسِهٖۚ وَمَنْ عَمِيَ فَعَلَيْهَاۗ وَمَآ اَنَا۠ عَلَيْكُمْ بِحَفِيْظٍ
qad jā`akum baṣā`iru mir rabbikum, fa man abṣara fa linafsih, wa man 'amiya fa 'alaihā, wa mā ana 'alaikum biḥafīẓ
Sesungguhnya telah datang dari Tuhanmu bukti-bukti yang terang; maka barangsiapa melihat (kebenaran itu), maka (manfaatnya) bagi dirinya sendiri; dan barangsiapa buta (tidak melihat kebenaran itu), maka kemudharatannya kembali kepadanya. Dan aku (Muhammad) sekali-kali bukanlah pemelihara(mu).
There has come to you enlightenment from your Lord. So whoever will see does so for [the benefit of] his soul, and whoever is blind [does harm] against it. And [say], "I am not a guardian over you."
قَدْ
قَدۡ
sesungguhnya
Verily
جَآءَكُم
جَآءَكُمۡ
telah datang kepadamu
has come to you
بَصَآئِرُ
بَصَآٮِٕرُ
beberapa pandangan/keterangan
enlightenment
مِن
مِنۡ
dari
from
رَّبِّكُمْ ۖ
رَّبِّكُمۡۚ
Tuhan kalian
your Lord
فَمَنْ
فَمَنۡ
maka barang siapa
Then whoever
أَبْصَرَ
اَبۡصَرَ
melihat
sees
فَلِنَفْسِهِۦ ۖ
فَلِنَفۡسِهٖ ۚ
maka untuk dirinya sendiri
then (it is) for his soul
وَمَنْ
وَمَنۡ
dan barang siapa
and whoever
عَمِىَ
عَمِىَ
buta
(is) blind
فَعَلَيْهَا ۚ
فَعَلَيۡهَا ؕ
maka atasnya
then (it is) against himself
وَمَآ
وَمَاۤ
dan bukanlah
And not
أَنَا۠
اَنَا
aku
(am) I
عَلَيْكُم
عَلَيۡكُمۡ
atas kalian
over you
بِحَفِيظٍۢ
بِحَفِيۡظٍ
dengan penjaga
a guardian
١٠٤
١٠٤
(104)
(104)
Tafsir al-Jalalayn
Tafsir Ayat 104
Katakanlah olehmu hai Muhammad kepada mereka (Sesungguhnya telah datang kepadamu bukti-bukti) hujah-hujah (dari Tuhanmu; maka siapa melihat) bukti-bukti kebenaran itu, lalu ia mau beriman kepadanya (maka manfaatnya bagi dirinya sendiri) sebab pahalanya dia sendirilah yang merasakannya sebagai imbalan dari maunya dia melihat bukti-bukti itu (dan siapa buta) tidak mau melihat kebenaran itu sehingga ia menjadi sesat (maka kemudaratannya kembali kepada dirinya) yakni malapetaka dari kesesatannya itu. (Dan aku, Muhammad, sekali-kali bukanlah pemeliharamu) yang selalu mengawasi amal perbuatanmu karena sesungguhnya aku ini hanyalah seorang pemberi peringatan.