icon play ayat

ثُمَّ لَمْ تَكُن فِتْنَتُهُمْ إِلَّآ أَن قَالُوا۟ وَٱللَّهِ رَبِّنَا مَا كُنَّا مُشْرِكِينَ

ثُمَّ لَمْ تَكُنْ فِتْنَتُهُمْ اِلَّآ اَنْ قَالُوْا وَاللّٰهِ رَبِّنَا مَا كُنَّا مُشْرِكِيْنَ

ṡumma lam takun fitnatuhum illā ang qālụ wallāhi rabbinā mā kunnā musyrikīn
Kemudian tiadalah fitnah mereka, kecuali mengatakan: "Demi Allah, Tuhan kami, tiadalah kami mempersekutukan Allah".
Then there will be no [excuse upon] examination except they will say, "By Allah, our Lord, we were not those who associated."
icon play ayat

ثُمَّ

ثُمَّ

kemudian

Then

لَمْ

لَمۡ

tidak

not

تَكُن

تَكُنۡ

ada

will be

فِتْنَتُهُمْ

فِتۡـنَـتُهُمۡ

fitnah mereka

(for) them a plea

إِلَّآ

اِلَّاۤ

kecuali

except

أَن

اَنۡ

bahwa

that

قَالُوا۟

قَالُوۡا

mereka mengatakan

they say

وَٱللَّهِ

وَاللّٰهِ

demi Allah

By Allah

رَبِّنَا

رَبِّنَا

Tuhan kami

our Lord

مَا

مَا

tidak ada

not

كُنَّا

كُنَّا

kami menjadi

we were

مُشْرِكِينَ

مُشۡرِكِيۡنَ‏

orang-orang musyrik

those who associated others (with Allah)

٢٣

٢٣

(23)

(23)

Tafsir al-Jalalayn

Tafsir Ayat 23

(Kemudian tiadalah) Takun dapat dibaca yakun (fitnah mereka) dapat dibaca fitnatuhum dan fitnatahum; artinya alasan mereka (kecuali mengatakan) selain ucapan mereka ("Demi Allah, Tuhan kami) dibaca dengan jar sebagai sifat, dan dibaca nashab sebagai seruan (kami bukanlah orang-orang yang musyrik terhadap Allah").

laptop

Al-An'am

Al-An'am

''