لٰكِنِ ٱلَّذِينَ ٱتَّقَوْا۟ رَبَّهُمْ لَهُمْ جَنّٰتٌ تَجْرِى مِن تَحْتِهَا ٱلْأَنْهٰرُ خٰلِدِينَ فِيهَا نُزُلًا مِّنْ عِندِ ٱللَّهِ ۗ وَمَا عِندَ ٱللَّهِ خَيْرٌ لِّلْأَبْرَارِ
لٰكِنِ الَّذِيْنَ اتَّقَوْا رَبَّهُمْ لَهُمْ جَنّٰتٌ تَجْرِيْ مِنْ تَحْتِهَا الْاَنْهٰرُ خٰلِدِيْنَ فِيْهَا نُزُلًا مِّنْ عِنْدِ اللّٰهِ ۗ وَمَا عِنْدَ اللّٰهِ خَيْرٌ لِّلْاَبْرَارِ
lākinillażīnattaqau rabbahum lahum jannātun tajrī min taḥtihal-an-hāru khālidīna fīhā nuzulam min 'indillāh, wa mā 'indallāhi khairul lil-abrār
Akan tetapi orang-orang yang bertakwa kepada Tuhannya, bagi mereka surga yang mengalir sungai-sungai di dalamnya, sedang mereka kekal di dalamnya sebagai tempat tinggal (anugerah) dari sisi Allah. Dan apa yang di sisi Allah adalah lebih baik bagi orang-orang yang berbakti.
But those who feared their Lord will have gardens beneath which rivers flow, abiding eternally therein, as accommodation from Allah. And that which is with Allah is best for the righteous.
لَـٰكِنِ
لٰكِنِ
akan tetapi
But
ٱلَّذِينَ
الَّذِيۡنَ
orang-orang yang
those who
ٱتَّقَوْا۟
اتَّقَوۡا
(mereka) bertakwa
fear
رَبَّهُمْ
رَبَّهُمۡ
Tuhan mereka
their Lord
لَهُمْ
لَهُمۡ
bagi mereka
for them
جَنَّـٰتٌۭ
جَنّٰتٌ
surga
(will be) Gardens
تَجْرِى
تَجۡرِىۡ
mengalir
flows
مِن
مِنۡ
dari
from
تَحْتِهَا
تَحۡتِهَا
bawahnya
underneath them
ٱلْأَنْهَـٰرُ
الۡاَنۡهٰرُ
sungai-sungai
the rivers
خَـٰلِدِينَ
خٰلِدِيۡنَ
mereka kekal
will abide forever
فِيهَا
فِيۡهَا
di dalamnya
in it
نُزُلًۭا
نُزُلًا
anugerah
a hospitality
مِّنْ
مِّنۡ
dari
from
عِندِ
عِنۡدِ
sisi
[near]
ٱللَّهِ ۗ
اللّٰهِؕ
Allah
Allah
وَمَا
وَمَا
dan apa
And what
عِندَ
عِنۡدَ
disisi
(is) with
ٱللَّهِ
اللّٰهِ
Allah
Allah
خَيْرٌۭ
خَيۡرٌ
lebih baik
(is) best
لِّلْأَبْرَارِ
لِّلۡاَبۡرَارِ
bagi orang-orang yang berbuat baik
for the righteous
١٩٨
١٩٨
(198)
(198)
Tafsir al-Jalalayn
Tafsir Ayat 198
(Akan tetapi orang-orang yang bertakwa kepada Tuhannya bagi mereka surga-surga yang di bawahnya mengalir sungai, mereka kekal) maksudnya ditakdirkan kekal (padanya sebagai tempat tinggal) yang biasanya disediakan buat tamu-tamu; dijadikan manshub karena kedudukannya sebagai hal dari jannaat sedangkan sebagai amilnya ialah pengertian zharf (dari sisi Allah dan apa yang dari sisi Allah) berupa pahala (lebih baik bagi orang-orang yang berbakti) daripada kesenangan dunia.