icon play ayat

أَوَلَمْ يَهْدِ لِلَّذِينَ يَرِثُونَ ٱلْأَرْضَ مِنۢ بَعْدِ أَهْلِهَآ أَن لَّوْ نَشَآءُ أَصَبْنٰهُم بِذُنُوبِهِمْ ۚ وَنَطْبَعُ عَلَىٰ قُلُوبِهِمْ فَهُمْ لَا يَسْمَعُونَ

اَوَلَمْ يَهْدِ لِلَّذِيْنَ يَرِثُوْنَ الْاَرْضَ مِنْۢ بَعْدِ اَهْلِهَآ اَنْ لَّوْ نَشَاۤءُ اَصَبْنٰهُمْ بِذُنُوْبِهِمْۚ وَنَطْبَعُ عَلٰى قُلُوْبِهِمْ فَهُمْ لَا يَسْمَعُوْنَ

a wa lam yahdi lillażīna yariṡụnal-arḍa mim ba'di ahlihā al lau nasyā`u aṣabnāhum biżunụbihim, wa naṭba'u 'alā qulụbihim fa hum lā yasma'ụn
Dan apakah belum jelas bagi orang-orang yang mempusakai suatu negeri sesudah (lenyap) penduduknya, bahwa kalau Kami menghendaki tentu Kami azab mereka karena dosa-dosanya; dan Kami kunci mati hati mereka sehingga mereka tidak dapat mendengar (pelajaran lagi)?
Has it not become clear to those who inherited the earth after its [previous] people that if We willed, We could afflict them for their sins? But We seal over their hearts so they do not hear.
icon play ayat

أَوَلَمْ

اَوَلَمۡ

apakah tidak

Would it not

يَهْدِ

يَهۡدِ

Dia memberi peunjuk

guide

لِلَّذِينَ

لِلَّذِيۡنَ

bagi orang-orang yang

[for] those who

يَرِثُونَ

يَرِثُوۡنَ

(mereka) mewarisi

inherit

ٱلْأَرْضَ

الۡاَرۡضَ

bumi/negeri

the land

مِنۢ

مِنۡۢ

dari

from

بَعْدِ

بَعۡدِ

sesudah

after

أَهْلِهَآ

اَهۡلِهَاۤ

penduduknya

its people

أَن

اَنۡ

bahwa

that

لَّوْ

لَّوۡ

kalau

if

نَشَآءُ

نَشَآءُ

Kami menghendaki

We willed

أَصَبْنَـٰهُم

اَصَبۡنٰهُمۡ

Kami azab mereka

We (could) afflict them

بِذُنُوبِهِمْ ۚ

بِذُنُوۡبِهِمۡ​ ۚ

dengan dosa-dosa mereka

for their sins

وَنَطْبَعُ

وَنَطۡبَعُ

dan Kami tutup

and We put a seal

عَلَىٰ

عَلٰى

atas

over

قُلُوبِهِمْ

قُلُوۡبِهِمۡ

hati mereka

their hearts

فَهُمْ

فَهُمۡ

maka mereka

so they

لَا

لَا

tidak

(do) not

يَسْمَعُونَ

يَسۡمَعُوۡنَ‏

mereka dapat mendengar

hear

١٠٠

١٠٠

(100)

(100)

Tafsir al-Jalalayn

Tafsir Ayat 100

(Dan apakah belum jelas) artinya belum terang (bagi orang-orang yang mempusakai bumi ini) sebagai tempat tinggalnya (sesudah) binasanya (penduduknya bahwa) menjadi fa'il berasal dari anna yang ditakhfifkan sedangkan isimnya dibuang, artinya bahwasanya (kalau Kami menghendaki tentu Kami timpakan kepada mereka siksaan) yakni azab (karena dosa-dosanya) sebagaimana telah Kami timpakan siksaan kepada orang-orang sebelum mereka. Kesemua hamzah di empat tempat tersebut semuanya bermakna lit-taubikh/mencela; dan huruf fa dan wawu yang memasuki pada kedua di antaranya untuk tujuan athaf. Menurut suatu qiraat dibaca dengan wawu yang disukunkan pada tempat yang pertama karena diathafkan kepada huruf aw. (Dan) Kami (kunci) Kami lak (hati mereka sehingga mereka tidak dapat mendengar) nasihat dengan pendengaran yang sehat.

laptop

Al-A’raf

Al-A’raf

''