icon play ayat

قُلْ أَمَرَ رَبِّى بِٱلْقِسْطِ ۖ وَأَقِيمُوا۟ وُجُوهَكُمْ عِندَ كُلِّ مَسْجِدٍ وَٱدْعُوهُ مُخْلِصِينَ لَهُ ٱلدِّينَ ۚ كَمَا بَدَأَكُمْ تَعُودُونَ

قُلْ اَمَرَ رَبِّيْ بِالْقِسْطِۗ وَاَقِيْمُوْا وُجُوْهَكُمْ عِنْدَ كُلِّ مَسْجِدٍ وَّادْعُوْهُ مُخْلِصِيْنَ لَهُ الدِّيْنَ ەۗ كَمَا بَدَاَكُمْ تَعُوْدُوْنَۗ

qul amara rabbī bil-qisṭ, wa aqīmụ wujụhakum 'inda kulli masjidiw wad'ụhu mukhliṣīna lahud-dīn, kamā bada`akum ta'ụdụn
Katakanlah: "Tuhanku menyuruh menjalankan keadilan". Dan (katakanlah): "Luruskanlah muka (diri)mu di setiap sembahyang dan sembahlah Allah dengan mengikhlaskan ketaatanmu kepada-Nya. Sebagaimana Dia telah menciptakan kamu pada permulaan (demikian pulalah kamu akan kembali kepada-Nya)".
Say, [O Muhammad], "My Lord has ordered justice and that you maintain yourselves [in worship of Him] at every place [or time] of prostration, and invoke Him, sincere to Him in religion." Just as He originated you, you will return [to life] -
icon play ayat

قُلْ

قُلۡ

katakanlah

Say

أَمَرَ

اَمَرَ

telah menyuruh

(Has been) ordered

رَبِّى

رَبِّىۡ

Tuhanku

(by) my Lord

بِٱلْقِسْطِ ۖ

بِالۡقِسۡطِ​

dengan berbuat keadilan

justice

وَأَقِيمُوا۟

وَاَقِيۡمُوۡا

dan dirikanlah

and set

وُجُوهَكُمْ

وُجُوۡهَكُمۡ

wajahmu

your faces

عِندَ

عِنۡدَ

di

at

كُلِّ

كُلِّ

setiap

every

مَسْجِدٍۢ

مَسۡجِدٍ

bersujud (sholat)

masjid

وَٱدْعُوهُ

وَّادۡعُوۡهُ

dan berdoalah padaNya

and invoke Him

مُخْلِصِينَ

مُخۡلِصِيۡنَ

mengikhlaskan

(being) sincere

لَهُ

لَـهُ

kepadaNya

to Him

ٱلدِّينَ ۚ

الدِّيۡنَ ​   ؕ

agama/ketaatan

(in) the religion

كَمَا

كَمَا

sebagaimana

As

بَدَأَكُمْ

بَدَاَكُمۡ

Dia mulai menciptakan kamu

He originated you

تَعُودُونَ

تَعُوۡدُوۡنَؕ‏ 

kamu akan dikembalikan

(so) will you return

٢٩

٢٩

(29)

(29)

Tafsir al-Jalalayn

Tafsir Ayat 29

(Katakanlah, "Tuhanku menyuruh menjalankan keadilan") yaitu perbuatan yang adil. (Dan luruskanlah) diathafkan secara makna kepada lafal bil qisthi, yang artinya, Ia berkata, "Berlaku adillah kamu dan luruskanlah dirimu." Atau diathafkan kepada lafal sebelumnya dengan menyimpan taqdir yakni: Hadapkanlah dirimu (mukamu) kepada Allah (di setiap salatmu) ikhlaslah kamu kepada-Nya di dalam sujudmu (dan sembahlah Allah) beribadahlah kepada-Nya (dengan mengikhlaskan ketaatan kepada-Nya) bersih dari kemusyrikan. (Sebagaimana Dia menciptakanmu pada permulaan) yang sebelumnya kamu bukanlah merupakan sesuatu (demikian pulalah akan kembali kepada-Nya) artinya Dia akan mengembalikan kamu pada hari kiamat dalam keadaan hidup kembali.

laptop

Al-A’raf

Al-A’raf

''