icon play ayat

يٰٓأَيُّهَا ٱلَّذِينَ ءَامَنُوا۟ لَا تُبْطِلُوا۟ صَدَقٰتِكُم بِٱلْمَنِّ وَٱلْأَذَىٰ كَٱلَّذِى يُنفِقُ مَالَهُۥ رِئَآءَ ٱلنَّاسِ وَلَا يُؤْمِنُ بِٱللَّهِ وَٱلْيَوْمِ ٱلْءَاخِرِ ۖ فَمَثَلُهُۥ كَمَثَلِ صَفْوَانٍ عَلَيْهِ تُرَابٌ فَأَصَابَهُۥ وَابِلٌ فَتَرَكَهُۥ صَلْدًا ۖ لَّا يَقْدِرُونَ عَلَىٰ شَىْءٍ مِّمَّا كَسَبُوا۟ ۗ وَٱللَّهُ لَا يَهْدِى ٱلْقَوْمَ ٱلْكٰفِرِينَ

يٰٓاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوْا لَا تُبْطِلُوْا صَدَقٰتِكُمْ بِالْمَنِّ وَالْاَذٰىۙ كَالَّذِيْ يُنْفِقُ مَالَهٗ رِئَاۤءَ النَّاسِ وَلَا يُؤْمِنُ بِاللّٰهِ وَالْيَوْمِ الْاٰخِرِۗ فَمَثَلُهٗ كَمَثَلِ صَفْوَانٍ عَلَيْهِ تُرَابٌ فَاَصَابَهٗ وَابِلٌ فَتَرَكَهٗ صَلْدًا ۗ لَا يَقْدِرُوْنَ عَلٰى شَيْءٍ مِّمَّا كَسَبُوْا ۗ وَاللّٰهُ لَا يَهْدِى الْقَوْمَ الْكٰفِرِيْنَ

yā ayyuhallażīna āmanụ lā tubṭilụ ṣadaqātikum bil-manni wal-ażā kallażī yunfiqu mālahụ ri`ā`an-nāsi wa lā yu`minu billāhi wal-yaumil-ākhir, fa maṡaluhụ kamaṡali ṣafwānin 'alaihi turābun fa aṣābahụ wābilun fa tarakahụ ṣaldā, lā yaqdirụna 'alā syai`im mimmā kasabụ, wallāhu lā yahdil-qaumal-kāfirīn
Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu menghilangkan (pahala) sedekahmu dengan menyebut-nyebutnya dan menyakiti (perasaan si penerima), seperti orang yang menafkahkan hartanya karena riya kepada manusia dan dia tidak beriman kepada Allah dan hari kemudian. Maka perumpamaan orang itu seperti batu licin yang di atasnya ada tanah, kemudian batu itu ditimpa hujan lebat, lalu menjadilah dia bersih (tidak bertanah). Mereka tidak menguasai sesuatupun dari apa yang mereka usahakan; dan Allah tidak memberi petunjuk kepada orang-orang yang kafir.
O you who have believed, do not invalidate your charities with reminders or injury as does one who spends his wealth [only] to be seen by the people and does not believe in Allah and the Last Day. His example is like that of a [large] smooth stone upon which is dust and is hit by a downpour that leaves it bare. They are unable [to keep] anything of what they have earned. And Allah does not guide the disbelieving people.
icon play ayat

يَـٰٓأَيُّهَا

يٰۤـاَيُّهَا

wahai

O you

ٱلَّذِينَ

الَّذِيۡنَ

orang-orang yang

who

ءَامَنُوا۟

اٰمَنُوۡا

beriman

believe[d]

لَا

لَا

jangan

(Do) not

تُبْطِلُوا۟

تُبۡطِلُوۡا

kamu merusakkan

render in vain

صَدَقَـٰتِكُم

صَدَقٰتِكُمۡ

sedekahmu

your charities

بِٱلْمَنِّ

بِالۡمَنِّ

dengan umpatan

with reminders (of it)

وَٱلْأَذَىٰ

وَالۡاَذٰىۙ

dan gunjingan

or [the] hurt

كَٱلَّذِى

كَالَّذِىۡ

seperti orang yang

like the one who

يُنفِقُ

يُنۡفِقُ

(ia) menafkahkan

spends

مَالَهُۥ

مَالَهٗ

hartanya

his wealth

رِئَآءَ

رِئَآءَ

riya (ingin dilihat)

(to) be seen

ٱلنَّاسِ

النَّاسِ

manusia

(by) the people

وَلَا

وَلَا

dan tidak

and (does) not

يُؤْمِنُ

يُؤۡمِنُ

ia beriman

believe

بِٱللَّهِ

بِاللّٰهِ

kepada Allah

in Allah

وَٱلْيَوْمِ

وَالۡيَوۡمِ

dan hari

and the Day

ٱلْـَٔاخِرِ ۖ

الۡاٰخِرِ​ؕ

akhirat

[the] Last

فَمَثَلُهُۥ

فَمَثَلُهٗ

maka perumpamaannya

Then his example

كَمَثَلِ

كَمَثَلِ

seperti

(is) like

صَفْوَانٍ

صَفۡوَانٍ

batu licin

(that of a) smooth rock

عَلَيْهِ

عَلَيۡهِ

atasnya

upon it

تُرَابٌۭ

تُرَابٌ

tanah/debu

(is) dust

فَأَصَابَهُۥ

فَاَصَابَهٗ

kemudian menimpanya

then fell on it

وَابِلٌۭ

وَابِلٌ

hujan lebat

heavy rain

فَتَرَكَهُۥ

فَتَرَكَهٗ

maka ia meninggalkan

then left it

صَلْدًۭا ۖ

صَلۡدًا ​ؕ

bersih

bare

لَّا

لَا

tidak

Not

يَقْدِرُونَ

يَقۡدِرُوۡنَ

mereka menguasai

they have control

عَلَىٰ

عَلٰى

atas

on

شَىْءٍۢ

شَىۡءٍ

sesuatu

anything

مِّمَّا

مِّمَّا

dari apa yang

of what

كَسَبُوا۟ ۗ

كَسَبُوۡا ​ؕ

mereka usahakan

they (have) earned

وَٱللَّهُ

وَاللّٰهُ

dan Allah

And Allah

لَا

لَا

tidak

(does) not

يَهْدِى

يَهۡدِى

Dia memberi petunjuk

guide

ٱلْقَوْمَ

الۡقَوۡمَ

kaum

the people

ٱلْكَـٰفِرِينَ

الۡـكٰفِرِيۡنَ‏

orang-orang kafir

[the] disbelieving

٢٦٤

٢٦٤

(264)

(264)

Tafsir al-Jalalayn

Tafsir Ayat 264

(Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu batalkan sedekah-sedekahmu), maksudnya pahala-pahalanya (dengan menyebut-nyebutnya dan menyakiti perasaan) si penerima hingga menjadi hapus (seperti orang), maksudnya seperti batalnya nafkah orang yang (menafkahkan hartanya karena ria kepada manusia) maksudnya ingin mendapatkan pujian manusia (dan ia tidak beriman kepada Allah dan hari yang akhir) yakni orang munafik (Maka perumpamaannya adalah seperti sebuah batu licin yang bertanah di atasnya, lalu ditimpa oleh hujan lebat) (hingga menjadi licin tandas) tanpa tanah dan apa-apa lagi di atasnya. (Mereka tidak menguasai). Kalimat ini untuk menyatakan tamsil keadaan orang munafik yang menafkahkan hartanya dengan tujuan beroleh pujian manusia. Dhamir atau kata ganti manusia di sini menunjukkan jamak, mengingat makna 'alladzii' juga mencakupnya (suatu pun dari hasil usaha mereka) yang telah mereka kerjakan, maksudnya pahalanya di akhirat, tak ubahnya bagai batu licin yang ditimpa hujan hingga tanahnya habis dihanyutkan air. (Dan Allah tidak menunjukkan orang-orang yang kafir).

laptop

Al-Baqarah

Al-Baqarah

''