وَمِنَ ٱلنَّاسِ مَن يَتَّخِذُ مِن دُونِ ٱللَّهِ أَندَادًا يُحِبُّونَهُمْ كَحُبِّ ٱللَّهِ ۖ وَٱلَّذِينَ ءَامَنُوٓا۟ أَشَدُّ حُبًّا لِّلَّهِ ۗ وَلَوْ يَرَى ٱلَّذِينَ ظَلَمُوٓا۟ إِذْ يَرَوْنَ ٱلْعَذَابَ أَنَّ ٱلْقُوَّةَ لِلَّهِ جَمِيعًا وَأَنَّ ٱللَّهَ شَدِيدُ ٱلْعَذَابِ
وَمِنَ النَّاسِ مَنْ يَّتَّخِذُ مِنْ دُوْنِ اللّٰهِ اَنْدَادًا يُّحِبُّوْنَهُمْ كَحُبِّ اللّٰهِ ۗ وَالَّذِيْنَ اٰمَنُوْٓا اَشَدُّ حُبًّا لِّلّٰهِ ۙوَلَوْ يَرَى الَّذِيْنَ ظَلَمُوْٓا اِذْ يَرَوْنَ الْعَذَابَۙ اَنَّ الْقُوَّةَ لِلّٰهِ جَمِيْعًا ۙوَّاَنَّ اللّٰهَ شَدِيْدُ الْعَذَابِ
wa minan-nāsi may yattakhiżu min dụnillāhi andāday yuḥibbụnahum kaḥubbillāh, wallażīna āmanū asyaddu ḥubbal lillāhi walau yarallażīna ẓalamū iż yaraunal-'ażāba annal-quwwata lillāhi jamī'aw wa annallāha syadīdul-'ażāb
Dan diantara manusia ada orang-orang yang menyembah tandingan-tandingan selain Allah; mereka mencintainya sebagaimana mereka mencintai Allah. Adapun orang-orang yang beriman amat sangat cintanya kepada Allah. Dan jika seandainya orang-orang yang berbuat zalim itu mengetahui ketika mereka melihat siksa (pada hari kiamat), bahwa kekuatan itu kepunyaan Allah semuanya, dan bahwa Allah amat berat siksaan-Nya (niscaya mereka menyesal).
And [yet], among the people are those who take other than Allah as equals [to Him]. They love them as they [should] love Allah. But those who believe are stronger in love for Allah. And if only they who have wronged would consider [that] when they see the punishment, [they will be certain] that all power belongs to Allah and that Allah is severe in punishment.
وَمِنَ
وَمِنَ
dan dari/sebagian
And among
ٱلنَّاسِ
النَّاسِ
manusia
the mankind
مَن
مَنۡ
orang
who
يَتَّخِذُ
يَّتَّخِذُ
dia mengambil/menyembah
takes
مِن
مِنۡ
dari
from
دُونِ
دُوۡنِ
selain
besides
ٱللَّهِ
اللّٰهِ
Allah
Allah
أَندَادًۭا
اَنۡدَادًا
sekutu-sekutu/tandingan
equals
يُحِبُّونَهُمْ
يُّحِبُّوۡنَهُمۡ
mereka mencintainya
They love them
كَحُبِّ
كَحُبِّ
sebagaimana mencintai
as (they should) love
ٱللَّهِ ۖ
اللّٰهِؕ
Allah
Allah
وَٱلَّذِينَ
وَالَّذِيۡنَ
dan orang-orang yang
And those who
ءَامَنُوٓا۟
اٰمَنُوۡٓا
beriman
believe[d]
أَشَدُّ
اَشَدُّ
amat sangat
(are) stronger
حُبًّۭا
حُبًّا
cinta
(in) love
لِّلَّهِ ۗ
لِّلّٰهِ ؕ
kepada Allah
for Allah
وَلَوْ
وَلَوۡ
dan seandainya
And if
يَرَى
يَرَى
mengetahui/melihat
would see
ٱلَّذِينَ
الَّذِيۡنَ
orang-orang yang
those who
ظَلَمُوٓا۟
ظَلَمُوۡٓا
(mereka) dzalim
wronged
إِذْ
اِذۡ
ketika
when
يَرَوْنَ
يَرَوۡنَ
mereka melihat
they will see
ٱلْعَذَابَ
الۡعَذَابَۙ
siksa
the punishment
أَنَّ
اَنَّ
bahwasanya
that
ٱلْقُوَّةَ
الۡقُوَّةَ
kekuatan
the power
لِلَّهِ
لِلّٰهِ
milik Allah
(belongs) to Allah
جَمِيعًۭا
جَمِيۡعًا ۙ
semuanya
all
وَأَنَّ
وَّاَنَّ
dan bahwasanya
and [that]
ٱللَّهَ
اللّٰهَ
Allah
Allah
شَدِيدُ
شَدِيۡدُ
amat berat
(is) severe
ٱلْعَذَابِ
الۡعَذَابِ
siksa(Nya)
(in) [the] punishment
١٦٥
١٦٥
(165)
(165)
Tafsir al-Jalalayn
Tafsir Ayat 165
(Dan di antara manusia ada orang-orang yang mengambil selain dari Allah sebagai tandingan) misalnya berhala-berhala. (Mereka mencintainya) dengan penghormatan dan ketundukan (sebagaimana mencintai Allah) maksudnya sebagaimana mereka mencintai-Nya (sedangkan orang-orang beriman lebih kuat cintanya kepada Allah) melebihi kecintaan kepada siapa pun, karena mereka tak hendak berpaling daripada-Nya dalam keadaan bagaimana pun, sementara orang-orang kafir cintanya kepada Allah itu hanyalah dalam keadaan terdesak atau terpaksa. (Dan sekiranya kamu lihat) hai Muhammad (orang-orang yang aniaya) yang mengambil sekutu-sekutu bagi Allah (ketika mereka melihat) atau diperlihatkan kepada mereka, dalam bentuk aktif atau pun pasif (siksa) pastilah kamu akan menyaksikan peristiwa besar. Sedangkan 'idz' di sini berarti 'idzaa' atau 'apabila' (bahwa sesungguhnya) maksudnya karena sesungguhnya (kekuatan itu) kekuasaan dan keunggulan (bagi Allah semuanya) menjadi 'hal', (dan bahwa Allah itu amat berat siksaan-Nya). Menurut suatu qiraat dibaca 'yara' dengan titik dua di bawah, sedang yang menjadi fa`ilnya ialah dhamir atau kata ganti dari pendengar. Ada pula yang mengatakan 'orang-orang yang aniaya' sedangkan 'yaraa' berarti meyakini, sementara 'anna' dan kalimat yang di belakangnya berfungsi sebagai maf`ul awwal dan maf`ul tsani. Mengenai jawaban-jawaban 'lau' dibuang dan artinya diperkirakan sebagai berikut: Sekiranya mereka mengetahui secara pasti di atas dunia ini betapa kerasnya siksa Allah dan ketika bertemu dengan-Nya di akhirat nanti kekuasaan terpegang di tangan-Nya semata, tentulah mereka tidak akan mengambil yang lain sebagai sekutu!