لَّيْسَ عَلَيْكَ هُدَىٰهُمْ وَلٰكِنَّ ٱللَّهَ يَهْدِى مَن يَشَآءُ ۗ وَمَا تُنفِقُوا۟ مِنْ خَيْرٍ فَلِأَنفُسِكُمْ ۚ وَمَا تُنفِقُونَ إِلَّا ٱبْتِغَآءَ وَجْهِ ٱللَّهِ ۚ وَمَا تُنفِقُوا۟ مِنْ خَيْرٍ يُوَفَّ إِلَيْكُمْ وَأَنتُمْ لَا تُظْلَمُونَ
۞ لَيْسَ عَلَيْكَ هُدٰىهُمْ وَلٰكِنَّ اللّٰهَ يَهْدِيْ مَنْ يَّشَاۤءُ ۗوَمَا تُنْفِقُوْا مِنْ خَيْرٍ فَلِاَنْفُسِكُمْ ۗوَمَا تُنْفِقُوْنَ اِلَّا ابْتِغَاۤءَ وَجْهِ اللّٰهِ ۗوَمَا تُنْفِقُوْا مِنْ خَيْرٍ يُّوَفَّ اِلَيْكُمْ وَاَنْتُمْ لَا تُظْلَمُوْنَ
laisa 'alaika hudāhum wa lākinnallāha yahdī may yasyā`, wa mā tunfiqụ min khairin fa li`anfusikum, wa mā tunfiqụna illabtigā`a waj-hillāh, wa mā tunfiqụ min khairiy yuwaffa ilaikum wa antum lā tuẓlamụn
Bukanlah kewajibanmu menjadikan mereka mendapat petunjuk, akan tetapi Allah-lah yang memberi petunjuk (memberi taufiq) siapa yang dikehendaki-Nya. Dan apa saja harta yang baik yang kamu nafkahkan (di jalan allah), maka pahalanya itu untuk kamu sendiri. Dan janganlah kamu membelanjakan sesuatu melainkan karena mencari keridhaan Allah. Dan apa saja harta yang baik yang kamu nafkahkan, niscaya kamu akan diberi pahalanya dengan cukup sedang kamu sedikitpun tidak akan dianiaya (dirugikan).
Not upon you, [O Muhammad], is [responsibility for] their guidance, but Allah guides whom He wills. And whatever good you [believers] spend is for yourselves, and you do not spend except seeking the countenance of Allah. And whatever you spend of good - it will be fully repaid to you, and you will not be wronged.
۞ لَّيْسَ
۞ لَيۡسَ
bukanlah
Not
عَلَيْكَ
عَلَيۡكَ
atasmu
on you
هُدَىٰهُمْ
هُدٰٮهُمۡ
menjadikan mereka mendapat petunjuk
(is) their guidance
وَلَـٰكِنَّ
وَلٰـكِنَّ
akan tetapi
[and] but
ٱللَّهَ
اللّٰهَ
Allah
Allah
يَهْدِى
يَهۡدِىۡ
Dia memberi petunjuk
guides
مَن
مَنۡ
orang/siapa
whom
يَشَآءُ ۗ
يَّشَآءُ ؕ
Dia kehendaki
He wills
وَمَا
وَمَا
dan apa
And whatever
تُنفِقُوا۟
تُنۡفِقُوۡا
kamu nafkahkan
you spend
مِنْ
مِنۡ
dari
of
خَيْرٍۢ
خَيۡرٍ
yang baik
good
فَلِأَنفُسِكُمْ ۚ
فَلِاَنۡفُسِكُمۡؕ
maka untuk dirimu sendiri
then it is for yourself
وَمَا
وَمَا
dan tidak
and not
تُنفِقُونَ
تُنۡفِقُوۡنَ
kamu menafkahkan
you spend
إِلَّا
اِلَّا
kecuali/melainkan
except
ٱبْتِغَآءَ
ابۡتِغَآءَ
karena mencari
seeking
وَجْهِ
وَجۡهِ
wajah/keridhaan
(the) face
ٱللَّهِ ۚ
اللّٰهِؕ
Allah
(of) Allah
وَمَا
وَمَا
dan apa
And whatever
تُنفِقُوا۟
تُنۡفِقُوۡا
kamu nafkahkan
you spend
مِنْ
مِنۡ
dari
of
خَيْرٍۢ
خَيۡرٍ
yang baik
good
يُوَفَّ
يُّوَفَّ
akan dicukupi
will be repaid in full
إِلَيْكُمْ
اِلَيۡكُمۡ
kepadamu
to you
وَأَنتُمْ
وَاَنۡـتُمۡ
dan kalian
and you
لَا
لَا
tidak
(will) not
تُظْلَمُونَ
تُظۡلَمُوۡنَ
kamu dianiaya
be wronged
٢٧٢
٢٧٢
(272)
(272)
Tafsir al-Jalalayn
Tafsir Ayat 272
Tatkala Nabi saw. melarang memberikan sedekah kepada orang-orang musyrik agar mereka masuk Islam, turunlah ayat, (Bukan kewajibanmu menjadikan mereka mendapat petunjuk), maksudnya menjadikan manusia masuk Islam, karena kewajibanmu hanyalah menyampaikan belaka, (tetapi Allahlah yang menunjuki siapa yang dikehendaki-Nya) untuk memperoleh petunjuk agar masuk Islam. (Dan apa saja yang baik yang kamu nafkahkan), maksudnya berupa harta (maka buat dirimu sendiri) karena pahalanya untuk kamu (Dan tidaklah kamu menafkahkan sesuatu melainkan karena mengharapkan keridaan Allah), maksudnya pahala-Nya dan bukan karena yang lain seperti harta benda dunia. Kalimat ini kalimat berita, tetapi maksudnya adalah larangan, jadi berarti, "Dan janganlah kamu nafkahkan sesuatu..." dan seterusnya. ("Dan apa saja harta yang kamu nafkahkan, niscaya akan diberikan kepadamu dengan secukupnya), artinya pahalanya (dan kamu tidaklah akan dirugikan"), artinya jumlahnya tidak akan dikurangi sedikit pun. Kedua kalimat belakangan memperkuat yang pertama.